DigitalCabinet Kelebihan Server On-Premise: Kontrol Penuh di Perusahaan

Kelebihan Server DMS Model On-Premise: Kontrol Penuh di Tangan Perusahaan

Dalam era cloud computing yang semakin populer, banyak perusahaan mulai mempertimbangkan migrasi ke layanan cloud. Namun, model on-premise, yaitu ketika server aplikasi berada secara fisik di lokasi perusahaan, tetap memiliki keunggulan signifikan yang tidak bisa diabaikan, terutama bagi sektor-sektor dengan kebutuhan keamanan tinggi, kontrol sistem penuh, atau regulasi ketat. DigitalCabinet™ adalah software DMS yang diimplementasikan pada server yang berada di lokasi perusahaan (on premise).

Artikel ini membahas kelebihan utama dari server aplikasi model on-premise, serta mengapa pendekatan ini masih relevan dan banyak digunakan di berbagai industri.


Apa Itu Server Aplikasi On-Premise?

Model on-premise merujuk pada pendekatan di mana semua perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi diinstal, dikonfigurasi, dan dikelola langsung oleh tim IT perusahaan. Server fisik biasanya disimpan di dalam pusat data milik perusahaan, baik di kantor pusat maupun di lokasi lain yang masih berada dalam kendali internal.

Berbeda dengan cloud, server on-premise ini tidak bergantung pada pihak ketiga untuk penyimpanan dan pengelolaan data atau aplikasi.


Kelebihan Utama Model On-Premise

1. Kontrol Penuh atas Infrastruktur dan Data

Keunggulan utama dari sistem on-premise adalah pengendalian penuh atas seluruh sistem. Perusahaan dapat mengatur, memantau, dan mengelola data serta aplikasi sesuai kebutuhan dan kebijakan internal.

  • Tidak tergantung pada vendor cloud.
  • Akses fisik langsung ke server jika terjadi gangguan.
  • Pengelolaan hak akses dapat dikustomisasi sepenuhnya.

2. Keamanan Data Lebih Terjamin

Dalam beberapa industri seperti perbankan, militer, dan layanan kesehatan, data sangat sensitif dan tunduk pada regulasi ketat. Dengan server on-premise:

  • Data tidak keluar dari lingkungan perusahaan.
  • Lebih mudah untuk menerapkan kebijakan keamanan jaringan lokal.
  • Lebih kecil risiko pelanggaran data dari penyedia layanan eksternal.

3. Kepatuhan terhadap Regulasi dan Audit

Beberapa regulasi seperti GDPR, HIPAA, atau PP No. 71 Tahun 2019 (Indonesia) mewajibkan data disimpan dan dikelola secara spesifik. Server on-premise memungkinkan perusahaan lebih fleksibel dalam memenuhi standar audit dan pelaporan ini.

  • Dokumen audit lebih mudah diakses.
  • Lokasi fisik server bisa diverifikasi langsung.
  • Perusahaan tidak bergantung pada perjanjian SLA dengan pihak luar.

4. Performa Tinggi dan Stabil

Karena di-host secara lokal, server on-premise biasanya memiliki latensi rendah dan konektivitas internal cepat, khususnya saat digunakan dalam jaringan lokal perusahaan.

  • Tidak tergantung pada koneksi internet luar.
  • Lebih stabil untuk aplikasi yang memerlukan performa tinggi dan waktu respons cepat.

5. Biaya Jangka Panjang Lebih Efisien (untuk perusahaan besar)

Meskipun biaya awal besar, dalam jangka panjang model on-premise bisa lebih hemat jika:

  • Infrastruktur digunakan secara intensif.
  • Tidak ada biaya langganan bulanan atau pemakaian bandwidth dari pihak ketiga.
  • Lisensi perangkat lunak bersifat permanen, bukan model subscription.

6. Kustomisasi Tanpa Batas

Perusahaan memiliki kebebasan untuk menyesuaikan sistem, aplikasi, dan arsitektur jaringan sesuai kebutuhan spesifik.

  • Bisa membangun solusi unik sesuai proses bisnis.
  • Bebas memilih software dan hardware.
  • Tidak dibatasi fitur yang disediakan vendor cloud.

Kapan On-Premise Menjadi Pilihan Terbaik?

Server on-premise ideal jika:

  • Perusahaan memiliki sumber daya IT dan infrastruktur yang kuat.
  • Diperlukan akses cepat dan lokal ke sistem.
  • Terdapat kekhawatiran besar terkait keamanan dan privasi data.
  • Aplikasi memerlukan integrasi mendalam dengan mesin atau perangkat internal.

Tantangan Model On-Premise (Singkat)

Meskipun memiliki banyak keunggulan, model ini juga memiliki tantangan seperti:

  • Biaya awal besar (pembelian server, lisensi, pendingin, cadangan listrik).
  • Kebutuhan tenaga ahli IT internal untuk pemeliharaan.
  • Kurang fleksibel dalam skalabilitas jika dibandingkan cloud.

Namun, bagi banyak organisasi, manfaat jangka panjang tetap mengungguli hambatan ini.


Server aplikasi model on-premise tetap menjadi pilihan strategis yang kuat bagi perusahaan yang membutuhkan kontrol total, keamanan tinggi, dan kepatuhan regulasi.

Dengan pengelolaan yang tepat, infrastruktur on-premise dapat memberikan kinerja tinggi, keandalan, dan keamanan maksimum, yang penting bagi keberlangsungan bisnis di era digital. Pilihan antara on-premise dan cloud pada akhirnya bergantung pada kebutuhan, risiko, dan strategi jangka panjang masing-masing perusahaan.

Scroll to Top