DigitalCabinet Sejarah Ukuran Kertas: Dari Tradisi ke Standar Internasional

Sejarah Ukuran Kertas Dokumen: Dari Tradisi ke Standar Internasional

Ukuran kertas adalah sesuatu yang sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari. Kita sering mendengar istilah A4, Letter, Legal, dan sebagainya, terutama saat mencetak dokumen. Namun, tidak semua orang tahu bahwa ukuran-ukuran ini memiliki sejarah panjang yang mencerminkan evolusi teknologi, kebutuhan administratif, dan upaya internasionalisasi dalam komunikasi tertulis. Artikel ini akan membahas sejarah ukuran kertas dokumen, bagaimana sistem-sistem ukuran ini berkembang, dan bagaimana mereka menjadi standar di seluruh dunia.


Asal Usul Penggunaan Kertas

Kertas pertama kali ditemukan di Tiongkok sekitar abad ke-2 Masehi oleh Cai Lun, seorang pejabat istana Dinasti Han. Selama berabad-abad, kertas digunakan dengan ukuran yang tidak tetap dan dipotong sesuai kebutuhan. Tidak ada sistem baku hingga industri percetakan dan birokrasi pemerintah berkembang dan membutuhkan konsistensi dalam dokumen tertulis.


Sebelum Standar: Kertas Potong Tradisional

Sebelum ada ukuran standar, kertas diproduksi dan dipotong secara manual. Di Eropa, kertas dibuat dari kain linen yang direndam, diperas, lalu dicetak dalam cetakan kayu. Ukurannya bergantung pada dimensi cetakan dan teknik pemrosesan. Beberapa ukuran yang dikenal pada abad pertengahan di Inggris adalah Demy, Foolscap, dan Royal.

  • Foolscap (sekitar 8,5 × 13,5 inci) adalah ukuran populer yang digunakan oleh kalangan hukum dan pemerintahan di Inggris, dan menjadi cikal bakal dari ukuran Legal.
  • Ukuran-ukuran ini tidak memiliki konsistensi yang jelas antar pabrik kertas karena semuanya bergantung pada alat dan kebiasaan lokal.

Perkembangan Standarisasi di Jerman: Sistem A-Series

Langkah signifikan dalam standarisasi ukuran kertas datang dari Jerman pada awal abad ke-20. Pada tahun 1922, Dr. Walter Porstmann memperkenalkan sistem ukuran kertas berdasarkan rasio aspek 1:√2. Sistem ini kemudian diadopsi oleh Institut Deutsches für Normung (DIN), organisasi standar Jerman, dan dikenal sebagai DIN 476.

Mengapa Rasio 1:√2?

Keunggulan rasio ini adalah bahwa jika kertas dipotong menjadi dua bagian yang sama, kedua bagian itu akan tetap mempertahankan rasio aspek yang sama. Hal ini sangat efisien dalam pencetakan, penggandaan, dan pengarsipan dokumen.

Sistem A-Series

  • A0 adalah ukuran dasar dengan luas 1 meter persegi (841 × 1189 mm).
  • Masing-masing ukuran berikutnya (A1, A2, A3, dst.) adalah setengah dari ukuran sebelumnya, dipotong sepanjang sisi terpanjang.

Contoh:

  • A4 = 210 × 297 mm → ukuran dokumen paling umum di dunia.
  • A5 = separuh dari A4.

Standar ini menjadi dasar ISO 216, yang saat ini digunakan secara luas di hampir seluruh dunia, termasuk di Asia, Eropa, dan sebagian besar Afrika dan Amerika Selatan.

Referensi:


Sistem Ukuran Kertas Amerika Utara: Letter dan Legal

Sementara sebagian besar dunia mengadopsi sistem ISO, Amerika Serikat dan Kanada tetap menggunakan ukuran tradisional mereka sendiri yang dikenal sebagai ANSI (American National Standards Institute) dan US Paper Sizes.

Ukuran paling umum:

  • Letter: 8.5 × 11 inci (216 × 279 mm)
  • Legal: 8.5 × 14 inci (216 × 356 mm)
  • Tabloid: 11 × 17 inci

Ukuran-ukuran ini berasal dari masa kolonial Inggris dan tidak memiliki dasar matematis seperti sistem A-Series. Meskipun tidak setara secara langsung, US Letter kira-kira mendekati A4 dan sering digunakan untuk keperluan korespondensi dan administratif.

Mengapa AS Tidak Mengadopsi ISO 216?

Meskipun sempat didiskusikan, AS memilih mempertahankan sistemnya sendiri karena faktor budaya, biaya konversi, dan sudah melekatnya ukuran-ukuran ini di berbagai sektor industri dan pendidikan.

Referensi:


Ukuran B-Series dan C-Series

Selain A-series, terdapat juga ukuran B-series dan C-series:

  • B-series: Digunakan untuk poster, buku, dan desain grafis. Ukuran B berada di antara ukuran A.
  • C-series: Digunakan terutama untuk amplop. Misalnya, C4 cocok untuk memasukkan kertas A4 tanpa dilipat.

Contoh:

  • C4 = 229 × 324 mm (pas untuk A4)
  • B5 = 176 × 250 mm

Peran Standar Internasional dalam Dunia Modern

ISO 216 mulai diadopsi secara luas setelah Perang Dunia II, ketika globalisasi dan pertumbuhan dokumen lintas negara menuntut konsistensi. Negara-negara seperti Jepang, Australia, dan Brasil mulai menggunakan sistem A-Series karena efisiensinya dalam pencetakan dan pengarsipan.

Di Indonesia, ukuran A4 dan F4 (folio) sangat umum, meskipun F4 sebenarnya tidak termasuk dalam ISO 216. Ukuran F4 (210 × 330 mm) lebih panjang dari A4, dan masih banyak digunakan untuk keperluan administratif dan pemerintahan.


Perbandingan Ringkas Ukuran Kertas Populer

Nama UkuranDimensi (mm)Sistem Standar
A4210 × 297ISO 216
Letter216 × 279US Standard
Legal216 × 356US Standard
F4 (Folio)210 × 330Non-standar regional
B5176 × 250ISO (B-series)
C4229 × 324ISO (C-series)

Kesimpulan

Ukuran kertas adalah hasil dari perpaduan sejarah, budaya, dan inovasi ilmiah. Dari bentuk tak baku yang digunakan dalam percetakan manual hingga sistem presisi rasio 1:√2 ala Jerman, ukuran kertas telah berkembang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan efisiensi manusia modern.

Meskipun masih terdapat perbedaan standar antara negara-negara seperti AS dan mayoritas dunia lainnya, pemahaman tentang ukuran kertas ini menjadi penting dalam era globalisasi, terutama dalam pengiriman dokumen lintas negara, pencetakan internasional, dan kerjasama administrasi multinasional.

Dengan sejarah panjang dan kompleks ini, ukuran kertas bukan hanya tentang dimensi, tetapi juga mencerminkan bagaimana manusia menyusun dan menyampaikan informasi dari masa ke masa.

* Sumber Gambar: Image by naor eliyahu from Pixabay

Scroll to Top